Firewall

Monday, May 10, 2010 |

Firewall adalah sebuah sistem atau grup sistem yang menjalankan kontrol akses keamanan diantara jaringan internal yang aman dan jaringan yang untrusted seperti internet.Firewall didesain untuk mengijinkan trusted data atau data yang dipercaya lewat, menolak layanan yang mudah diserang, mencegah jaringan internal dari serangan luar yang bisa menembus firewall setiap waktu.
Umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker (peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya) menjadi wajib.
Komponen Sistem Firewall
Firewall dapat berupa PC, router, midrange, mainframe, UNIX workstation, atau gabungan dari yang tersebut diatas.Firewall dapat terdiri dari satu atau lebih komponen fungsional sebagai berikut :
- Packet-filtering router
- Application level gateway (proxy)
- Circuit level gateway
Contoh Tipe Firewall
Firewall terdiri dari satu atau lebih elemen software yang berjalan pada satu atau lebih host.

Tipe-tipe firewall adalah sebagai berikut:
- Packet-filtering Firewall
- Dual-homed Gateway Firewall
- Screened Host Firewall
- Screened Subnet Firewall
Packet-filtering Firewall
•Terdiri dari sebuah router yang diletakkan diantara jaringan eksternal dan jaringan internal yang aman.
•Rule Packet Filtering didefinisikan untuk mengijinkan atau menolak traffic.

Dual-homed Gateway Firewall
•Dual-home host sedikitnya mempunyai dua interface jaringan dan dua IP address.
•IP forwarding dinonaktifkan pada firewall, akibatnya trafik IP pada kedua interface tersebut kacau di firewall karena tidak ada jalan lain bagi IP melewati firewall kecuali melalui proxy atau SOCKS.
•Serangan yang datang dari layanan yang tidak dikenal akan diblok.

Screened Host Firewall

•Terdiri dari sebuah packet-filtering router dan application level gateway
•Host berupa application level gateway yang dikenal sebagai “bastion host”
•Terdiri dari dua router packet filtering dan sebuah bastion host
•Menyediakan tingkat keamanan yang tinggi daripada tipe firewall yang lain
•Membuat DMZ(Demilitarized Zone) diantara jaringan internal dan eksternal,sehingga router luar hanya mengijinkan akses dari luar bastion host ke information server dan router dalam hanya mengijinkan akses dari jaringan internal ke bastion host
•Router dikonfigurasi untuk meneruskan semua untrusted traffic ke bastion host dan pada kasus yang sama juga ke information server.

Read More..

Nasionalisme diPerbatasan

Saturday, May 1, 2010 |

Pontianak, Kuatnya ketergantungan dengan Malaysia mengancam lemahnya rasa nasionaliosme warga perbatasan di Kalbar. Keseriusan pemerintah pusat harus sangat diharapkan, sebelum jiwa nasionalisme masyarakat perbatasan luntur.
“Siapa saja tahu bagaimana kondisi masyarakat kita di perbatasan. Harusnya pemerintah pusat berkaca supaya juga bisa merasakan bagaimana sakitnya hidup di wilayah perbatasan Kalbar,” kata Lasarus SSos, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang kepada Equator, Selasa (10/2).
Lunturnya nasionalisme masyarakat perbatasan sudah mulai tampak. Terbukti, ditemukannya anak-anak yang sekolah di Malaysia karena memiliki identitas card (IC) atau kartu identitas yang diperoleh sejak lahir. Itu salah satu dampak dari lemahnya pelayanan kesehatan di perbatasan sehingga warga setempat lebih memilih melahirkan di Malaysia. “Kalau kondisinya sudah seperti itu, maka sejak dilahirkan hingga ke tua, warga kita terus bergantung dengan Malaysia. Saya yakin, mereka lebih memilih Malaysia karena negerinya sendiri tidak bisa memberikan pelayanan yang baik. Ditinjau dari hukum internasional, posisi Indonesia lemah apabila menarik warganya yang telah memiliki kartu identitas Malaysia,” ungkap Lasarus.
Caleg DPR-RI dari PDI-P itu mengatakan siapa yang harus disalahkan apabila warga perbatasan lebih condong ke Malaysia. Sementara pemerintah pusat mengetahui kondisi warganya yang memiliki ketergantungan sangat tinggi dengan Malaysia. Harusnya pemerintah pusat tanggap dengan kondisi warganya di perbatasan.

“Bohong kalau pemerintah pusat tidak memiliki kemampuan untuk membangun perbatasan. Secara pribadi banyak keluarga saya yang lebih memilih tinggal di Malaysia bahkan ada yang menjadi warga negara setempat. Mereka melakukan itu karena merasa tinggal di Malaysia lebih makmur daripada di Indonesia,” tegas Lasarus.
Lasarus mendesak pemerintah pusat membangun wilayah perbatasan. Warga setempat yang memiliki IC harus kembali lagi ke negeri asalnya dengan mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) di dompetnya. “Ini perlu dilakukan, sebelum rasa nasionalisme mereka hilang dan memilih Malaysia sebagai negaranya,” ujarnya. (amk)
Sumber :www.equator-news.com

Read More..